Minggu, 01 Januari 2012

SIGNIFIKASI PERENCANAAN SISTEM PEMBELAJARAN PAI


MAKALAH
SIGNIFIKASI PERENCANAAN SISTEM PEMBELAJARAN PAI
GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
PERENCANAAN SISTEM PEMBELAJARAN PAI
DOSEN PENGAMPU :
Description: Description: Description: F:\25. Udvi\My Documents\WAWA MILLA (D)\logo inis.pngDrs. A. Slamet,MSI




DISUSUN OLEH :

 ZAINAL ARIFIN ( 229177 )

FAKULTAS : TARBIYAH V D
 

INSTITUT ISLAM NAHDLATUL ULAMA’
( INISNU )
Jln. Taman Siswa No. 09 Tahunan Jepara

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Rasa Syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME. Karena limpahan rahmat dan hidayahnya kami bisa melaksanakan tugas sebagai insan, serta masih diberi kesempatan untuk mencari ilmu, sehingga kami bisa menulis serta menyelesaikan makalah Perencanaan Sistem Pembelajaran PAI yang sederhana ini.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari Zaman Jahiliyah menuju Addinul Islam yang terang benderang.
Bergema seiring nada mengalunkan kata hati yang senantiasa mengungkapkan getaran jiwa, Penyusun dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang kami miliki. Makalah ini kami berijudul “ Signifikasi Perencanaan Sistem Pembelajaran PAI“ Adalah sebagai sarana kami menuntut ilmu, serta guna memenuhi tugas  semester lima Tahun Akademik 2011. Dan kami berterima kasih kepada Bapak Drs.A.Slamet,MSI Selaku dosen pembimbing, serta semua pihak yang telah membantu kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan, kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam tulisan yang sederhana ini, serta masukan yang positif, saran dan kritik untuk kesempurnaan makalah ini, serta untuk menambah ilmu yang sangat kami harapkan.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat untuk kami serta orang- orang yang sudi meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini khususya Mahasiswa Fakultas Tarbiyah INISNU Jepara.
Akhirnya kepada Illahi kita berharap dan berdo’a, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun umumnya bagi pembaca dan tercatat sebagai amal saleh dan menjadi motivator bagi kami. Amin …
                        Jepara, 29 0ktober  2011
                          Penulis         


                        ( Kelompok II)

Daftar Isi

Sampul ………………………………………………………………………………..1
Kata Pengantar  ……………………………………………………....……………….2
Daftar Isi ……………………………………………………………………………...3
Bab I Pendahuluan
  1. Latar belakang …………………………………………………………..……4
  2. Tujuan Pembuatan Makalah….. ………………………….…….……….……4
  3. Rumusan masalah……………….…………………………….………….…...5
  4. Tehnik pengupulan data………………………………………………………5
Bab II Pembahasan
  1. Pengertian Perencanaan Pengajaran………….................................................6
  2. Langkah- langkah menyusun Perencanaan Pengajaran....................................7
  3. Masalah pokok dalm perencanaan pengajaran..................................................8
  4. Manfaat pentingnya perencanaan pengajaran……………...............................9
Bab III Penutup
  1. Kesimpulan………………………………………………………………..….11
  2. Saran……………………………………………………………………..…...11
  3. Penutup…………………………………………………………………..…...12
Daftar Pustaka ……………………………………………………………...…..……13








BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Masalah mutu lulusan pendidikan merupakan salah satu masalah dalam usaha pengembangan pendidikan, di samping masalah perluasan kesempatan belajar, efisiensi dan efektifitas serta relevansi lulusan dengan dunia kerja. Dalam usaha memecahkan masalah mutu, telah banyak usaha-usaha yang dilakukan, misalnya perbaikan kurikulum, pengadaan buku dan media pendidikan, serta peningkatan kemampuan tenaga guru dan dosen melalui penataran, pelatihan dan pendidikan. Namun kegiatan-kegiatan tersebut belum dilaksanakan secara terintegrasi dan terpadu satu sama lain, sehingga dirasakan seakan-akan tidak menggunakan pendekatan sistem dalam perancangannya. Begitu pula dalam mengembangkan bahan-bahan acuan perkuliahan dan ajaran kurang memperhatikan konsep-konsep pendekatan sistem atau rancangan pembelajaran.
Atas dasar itu para calon pengajar, guru, instruktur, atau pengelola pendidikan harus memahami dan mendalami konsep-konsep rancangan pembelajaran sesuai dengan level yang diharapkan. Dengan memahami konsep-konsep tersebut, diharapkan para calon pengajar, instruktur, dan pengelola pendidikan dalam mengembangkan acara perkuliahan atau pelatihan akan menggunakan dan memperhatikan teori rancangan pembelajaran. Hal ini akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran, sehingga usaha peningkatan mutu lulusan bisa tercapai.

B.     Tujuan Pembuatan Makalah

Setiap kegiatan betapa sederhananya tentulah punya tujuan tertentu yang hendak dicapai pada akhir kegiatan tersebut. Berhasil atau tidaknya sesuatu kegiatan memang bisa diukur dari sejauh mana kegiatan tersebut mencapai tujuannya.
Mendidik dan mengajar adalah suatu kegiatan atau proses yang bertujuan, yaitu suatu proses kegiatan yang selalu terikat oleh tujuan, terarah pada tujuan dan dilaksanakan demi tercapainya tujuan. Taraf pencapaian tujuan pengajaran merupakan petunjuk praktis tentang sejauh mana kegiatan edukatif yaitu kegiatan interaksi belajar-mengajar harus dibawa untuk mencapai tujuan akhir atau tujuan umum pendidikan.
Maka dari itu perlu ditegaskan seorang pendidik tentunya mampu merencanakan, membuat serta mengaplikasikan sistem pembelajaran yang akan dilakukan guna terwujudnya suatu pembelajaran yang mampu digunakan untuk peserta didik.

C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah :
1.      Bagaimana Perencanaan Sistem pembelajaran PAI ?
2.      Langkah – langkah Perencanaan Sistem pembelajaran PAI ?
3.      Masalah Perencanaan Sistem pembelajaran PAI ?
4.      Manfaat Perencanaan Sistem pembelajaran PAI ?

D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang kami lakukan yaitu Studi Literature.



















BAB II
KAJIAN TEORI

A.     DEFINISI PERENCANAAN

Ada beberapa definisi tentang perencanaan yang rumusannya berbeda-beda satu dengan yang lain. Cunningham[1]. Misalnya mengemukakan bahwa perencanaan ialah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuaan, fakta, imajinasi dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuaan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas- batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian.
Difinisi yang kedua mengemukakan bahwa perencanaan adalah hubungan antara apa yang ada sekarang ( What is ) dengan bagamana seharusnya ( What Should Be ) yang bertaliaan dengan kebutuhan, penentuan tujuan, perioritas, program, dan alokasi sumber[2]. Bagaimana seharusnya adalah mengacu pada masa yang akan datang. Perencanaan disini menekankan kepada usaha mengisi kesenjangan antara keadaan sekarang dengan keadaan yang akan dating disesuakan dengan apa yang dicita-citakan, ialah menghilangka jarak antara keadaan sekarang dengan keadaan mendatang yang diinginkan.[3].

1.      Menurut Ulbert Silalahi :
Perencanaan merupakan kegiatan menetapkan tujuan serta merumuskan dan mengatur pendayagunaan manusia, informasi, finansial, metode dan waktu untuk memaksimalisasikan efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan.
2.      Menurut William H. Newman dalam Abdul Majid :
Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.
3.      Menurut Bintoro Tjokroamidjodjo :
a.       Perencanaan dalam arti luas : suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
b.      Perencanaan : suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya efisien dan efektif.
c.       Perencanaan : penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan, bagaimana, bilamana dan oleh siapa.
4.      Menurut Lembaga Administrasi Negara :
a.       Perencanaan dalam arti luas : suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
b.      Perencanaan : proses penentuan tujuan, penentuan kegiatan dan penentuan aparat pelaksana kegiatan untuk mencapai tujuan.
c.       Perencanaan : usaha yang diorganisasikan dengan dasar perhitungan untuk memajukan perkembangan tertentu.
B.     LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN PERENCANAAN PENGAJARAN

1.      Menetapkan Misi dan Tujuan
     Dalam pendidikan misi dan tujuan pengajaran mengacu kepada misi dan tujuan pendidikan mulai dari tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, tujuan pengajaran atau tujuan instruksional baik umum maupun khusus (standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator hasil belajar).
2.      Diagnosa Hambatan dan Peluang
     Diagnosa hambatan dan peluang termasuk kedalam bagian dari analisis SWOT (Strengths Weakness Opportunities Threats). Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi suatu lembaga  atau organisasi. Analisis SWOT bila diterapkan secara akurat akan membawa keberhasilan suatu program kegiatan yang direncanakan.
Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan madrasah.
Ancaman merupakan situasi-situasi penting yang tidak menguntungkan bagi lembaga dan merupakan gangguan terhadap eksistensi lembaga di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Ancaman terhadap lembaga pendidikan Madrasah bisa datang dari pesaing baru, kebijakan pemerintah, kondisi makro serta mikro ekonomi yang sulit dan kesadaran yang rendah dari masyarakat tentang pentingnya pendidikan Madrasah.
3.      Menilai Kekuatan dan Kelemahan
      Kekuatan adalah sumber daya yang dimiliki baik sumber daya personal maupun sumber daya material, maupun sumber daya keuangan.
Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki lembaga yang berkaitan dengan sumber daya manusia dengan kualitas dan kapabilitasnya, sumber daya material yang terbatas baik kualitas maupun kuantitasnya, sumber daya keuangan yang terbatas, serta kecintaan dan loyalitas yang kurang baik dari guru, pegawai maupun siswa.
4.      Mengembangkan Tindakan Alternatif
     Setelah analisis SWOT maka kepala sekolah dan guru membuat perencanaan pengajaran harus dapat memilih alternatif tindakan dan langkah-langkah yang terbaik yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.
5.      Mengembangkan Rencana Strategi
     Dalam perencanaan pengajaran strategi yang dikembangkan adalah strategi pengajaran. Strategi pengajaran adalah tindakan guru dalam melaksanakan rencana pengajaran dengan menggunakan berbagai komponen pengajaran (tujuan, bahan, metode, alat, sumber serta evaluasi) agar dapat mempengaruhi siswa untuk melakukan kegiatan belajar dalam ranga mencapai tujuan belajar dan pengajaran yang telah ditetapkan.
6.      Mengembangkan Rencana Strategi
     Pengembangan rencana strategi pengajaran dilakukan dengan membuat model pengembangan sistem pengajaran. Model pengembangan merupakan kerangka dasar yang dijadikan acuan dalam melakukan pengajaran yang meliputi dua dimensi yaitu dimensi rencana dan dimensi proses yang nyata.
Dimensi rencana : prosedur dan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan dalam mempersiapan proses belajar mengajar.
Dimensi proses yang nyata : interaksi belajar mengajar yang berlangsung di kelas.

7.      Mengembangkan Rencana Operasional
    Diawali dengan melakukan analisis materi pelajaran yang terdapat dalam kurikulum, analisis terhadap kalender pendidikan, pembuatan program tahunan, program semester serta pembuatan silabus dan sistem penilaian.

C.     MASALAH-MASALAH POKOK DALAM PERENCANAAN PENGAJARAN

Beberapa permasalahan pokok yang harus diperhatikan dan dicarikan solusi pemecahannya yaitu:
1.      Masalah Arah atau Tujuan
Masalah yang sering terjadi dalam penentuan arah atau tujuan pengajaran adalah : rumusan masalah yang dibuat oleh guru terlalu luas dan tidak operasional, sehingga sulit diukur dan diobservasi yang berakibat tujuan pengajaran tidak dipahami oleh siswa.
2.      Masalah Evaluasi
Masalah yang muncul dalam evaluasi, berkisaran antara lain : Prosedur evaluasi yang tidak dikenal oleh siswa yang berakibat evaluasi yang dilaksanakan tidak adil, dan memuaskan para siswa. Rumusan instrumen penilaian tidak jelas, alat penilaian di buat secara sembarang, kurang atau tidak memenuhi syarat validitas, serta tingkat reliabilitas yang rendah. Tingkat daya pembeda soal yang kurang baik yaitu tidak dapat membedakan mana siswa pintar dan mana siswa yang kurang pintar.
3.      Masalah Isi dan Urutan Materi Pelajaran
Masalah yang muncul adalah bagaimana memilah-milah mana materi pelajaran yang harus didahulukan penyajiannya secara runtun, logis dan sistematis. Lalu apabila materi pelajaran yang disajikan tidak serasi dan tidak terorganisasi dengan baik maka akibatnya terjadi kegagalan dalam menyampaikan uraian materi pelajaran. Penyebab kegagalan penyampaian materi disebabkan guru membuat instrumen penilaian yang isinya menghendaki jawaban materi pelajaran yang sebenarnya belum atau tidak diajarkan.
4.      Masalah Metode
Masalah yang berkaitan dengan metode pengajaran adalah kurang atau tidak tepat sasaran dalam pemilahan metode yang digunakan, bersifat monoton dan tidak sesuai dengan tujuan, strategi, model serta pendekatan pengajaran yang digunakan.
5.      Hambatan-hambatan
Hambatan-hambatan bisa datang dari siswa (kurangmampu mengikuti pelajaran, memiliki perbedaan indvidual), dari guru (kurang berminat mengajar), faktor institusional (terbatasnya ruang kelas, laboratorium serta alat-alat peraga).

D. MANFAAT DAN PENTINGNYA PERENCANAAN PENGAJARAN

Banyak manfaat yang diperoleh dari perencanaan pengajaran dalam proses belajar mengajar yaitu :
1.      Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
2.      Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan.
3.      Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid.
4.      Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5.      Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
6.      Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
Menurut Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsudin Makmun, perencanaan memiliki arti penting sebagai berikut :
1.      Dengan adanya perencanaan diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
2.      Dengan perencanaan, maka dapat dilakukan suatu perkiraan (fore-casting) terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui.
3.      Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara terbaik (the best alternatif) atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik (the best combination).
4.      Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas.
5.      Dengan adanya rencana, maka akan ada suatu alat pengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan atau evaluasi kinerja usaha atau organisasi, termasuk pendidikan.















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Perencanaan sistem pengajaran adalah suatu hal yang sangat penting yang harus dikerjakan oleh setiap guru ataupun calon guru. Jadi perencanaan sistem pengajaran berarti pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum mengajar didalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu situasi interaksi pengajaran (interaksi guru-murid) tertentu yang khusus, baik yang berlangsung di dalam kelas ataupun diluar kelas. Makin baik dipikirkan, maka makin baiklah persiapan perencanaan pengajaran itu, sehingga bisa diharapkan makin baik pula dalam pelaksanaannya.
Semua perencanaan yang baik adalah suatu proses pertumbuhan. Pada mulanya suatu konsep hanya samar-samar, lambat laun berkat pemikiran yang matang maka konsep itu makin jelas dan terperinci. Setiap perencanaan harus bersifat fleksibel (bisa berubah-ubah) sehingga ada usaha untuk selalu memperbaiki dan mempertinggi mutu pengajarannya.
Mengajar itu sebenarnya merupakan juga suatu “seni” dan sebagaimana kesenian yang lain harus pula selalu dikembangkan dengan usaha yang sungguh-sungguh dan tekun untuk mencapai taraf dan mutu yang lebih baik.

B.     Saran
        Demi perbaikan dan kesempurnaan makalah serta peningkatan segala usaha belajar yang telah dilaksanakan, tentu saja perlu pembahasan dan saran-saran. Untuk itu sesuai dengan pembahasan kami sarankan:
1.  Adanya  suatu perencanaan sistem pembelajaran PAI  yang dapat membantu proses pembelajaran bagi pendidik dan calon pendidik . 
2. Dari segi pandangan yaitu bahwa penyusunan perencanaan system pembelajaran PAI sangat penting dalam pembelajaran seorang pendidik.



C. Penutup
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha dengan kemampuan yang ada, namun itu bukanlah suatu jaminan makalah ini jauh dari kesalahan. Untuk itu kritik serta arahan dari berbagai pihak sangat diharapkan.
Dan apabila masih terdapat kesalahan dalam bentuk apapun itu hanya kekurangan kami. Semoga makalah ini ada manfaatnya untuk kita semua. Amin. 





























DAFTAR PUSTAKA
·         Drs. Darwin Syah, M.Pd, 2007, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam.
·         Team Pembina Mata Kuliah Didaktik Metodik, 1995, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM.



[1] Willian G. Cunningham, Syistemmatich Planning For Educational Change, First Edution, Mayfield Publishing company, California, 1982, hlm. 4.
[2] Arthur W. Steller, Curicullum Planning, Fenwick W. English, (editor), Fundamental Curiculum Decisions, ASCD, Virginia, 1983, hlm. 128.
[3] Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd. Perencanaa Pembelajaran, (Jakarta : PT. Bumi Aksara. 2007). Hlm. 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar